Monday, May 6, 2013

KEPEMIMPINAN


Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social, sebab prinsip-prinsip dan rumusnya dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahterraan manusia. Ada banyak pengertian yang dikemukakan para ahli menurut sudut pandang masing-masing. Menurut definisi tersebut menunjukan adanya beberapa kesamaan. Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diingkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok. Ada  banyak teori yang  dikemukakan oeh para ahli. Teori yang dikemukakan oleh para ahli tersebut berasal dari riset-riset yang dilakukan. Kita dapat memilih teori mana yang akan kita pakai atau kita terapkan dalam organisasi kita. Menurut saya, teori yang sangat tepat untuk diterapkan atau digunakan adalah teori situational leadership.
Pengembangan teori situational  leadership ini merupakan penyempurnaan dari kelemahan-kelemahan dari teori-teori yang sebelumnya. Dasarnya adalah teori kontigensi dimana pemimpin efektif akan melakuikan diagnose situasi, memilih gaya kepemimpinan yang efektif dan menerapkan secara tepat. Saya memilih teori ini selain karena pemimpin dapat menentukan sendiri kebijakannya juga karena teori ini memiliki empat dimensi situasi secara dinamis akan memberikan pengaruh terhadap kepemimpinan seseorang. Keempat dimensi tersebut adalah:
-          Kemampuan manajerial
Kemampuan ini meliputi kemampuan sosial, pengalaman, motivasi, dan penelitian terhadap reward yang disediakan oleh perusahaan.
-          Karakteristik pekerjaan
Tugas yang penuh tantangan akan membuat seseorang, lebih semangat, tingkat kerjasama kelompok berpengaruh pada  efektifitas pemimpinan.
-          Karakteristik organisasi
Budaya organisasi, kebijakan, birokrasi merupakan faktor yang berpengaruh  pada efektifitas pemimpinnya.  
-          Karakteristik pekerja
Kepribadian, kebutuhan, keterampilan, pengalaman bawahan, akan berpengaruh pada gaya meimpinnya.
Keempat dimensi ini yang membuat teori situational leadership berbeda dengan teori-teori yang lainnya. Keempat dimensi tersebut sangat berpengaruh dalam gaya memimpin orang yang menggunakan teori situational leadership ini. Contoh pemimpin yang menggunakan teori ini salah satunya adalah Joko Widodo, Gurbernur DKI Jakarta. Jokowi, panggilan akrab sang Gurbernur, menyesuaikan dirinya sebagai pemimpin dari sebuah provinsi yang memiliki banyak permasalahan-permasalahan yang membelit daerahnya. Ia lebih mendekatkan diri kepada penduduk Jakarta supaya dapat mengetahui apa yang sebetulnya menjadi akar permasalahan di daerahnya, karena ia berpendapat bahwa permasalahan-permasalahan yang muncul harus diatasi langsung dari akarnya.