Tuesday, December 31, 2013

Sop Buntut Goreng




Bahan :
250 gr buntut sapi
500 ml air
10 gr jahe (kupas lalu keprek)
3 gr pala
2 buah kapulaga
2 buah cengkeh
2 btg daun bawang (potong 2 cm)
1 sdm minyak sayur
50 gr bawang bombay (cincang halus)
1/2 sdt garam
1/2 sdt lada
1/2 sdt kaldu instan
1 sdm kecap manis


Sambal :
3 buah cabai merah
5 buah cabai rawit
2 siung bawang putih
1 butir kemiri
2 buah bawang merah



Pelengkap :
Emping
Nasi putih



Cara membuat :
1. Rebus buntut dan air sampai mendidih. Buang busa-busa yang berwarna coklat. Rebus kembali sampai buntut empuk.
2. Siapkan panci, rebus kembali buntut dengan jahe, pala, kapulaga, cengkeh, daib bawang. Masak sampai buntut empuk.
3. Panaskan minyak, tumis bawang bombay sampai harum. Masukan bawang bombay ke dalam kaldu buntut. Tambahkan garam, lada, kaldu instan, dan kecap manis, masak sampai bumbu meresap. Angkat buntutnya, sisihkan.
4. Panaskan minyak, goreng buntut sampai berwarna kecokelatan. Angkat, tiriskan.
5. Sambal : rebus cabai merah, cabai rawit, bawang putih, bawang merah, kemiri, masak sampai layu dan matang. Haluskan.
6. Sajikan sop buntut goreng dengan nasi putih, emping, dan sambal.

Monday, December 30, 2013

Kesimpulan & Saran tentang Catatan Kaki, Daftar Pustaka & Kutipan

 Kesimpulan :
Catatan kaki, daftar pustaka dan kutipan merupakan satu kesatuan yang ada dalam bagan penulisan karangan atau karya ilmiah yang juga dijadikan sebagai kode etik dalam karangan ilmiah sehingga pembahasan serta informasi yang ada dalam buku karangan tersebut menjadi suatu bacaan informasi yang utuh dengan melibatkan banyak pendapat yang dikandungnya, dan juga pemikiran penulisan yang bertalian dalam pembahasannya.
Dari ketiga sumber referensi buku yang dibahas sebelumnya dapat disimpulkan bahwa buku yang paling baik adalah buku yang berjudul “Metode Survai” karena dibuku tersebut lengkap terdapat catatan kaki daftar pustaka dan kutipan. Dibandingkan dengan kedua buku yang lainnya karena kedua buku tersebut tidak ada catatan kakinya.
Saran :
Dalam aturan penulisan, baik karya ilmiah atau karangan sebaiknya tercantum catatan kaki, daftar pustaka hingga kutipan yang dijadikan sebagai kode etik dalam penulisan karangan ilmiah dan juga untuk menghormati dan menghargai karya orang lain yang dimasukkan ke dalam suatu tulisan, serta berfungsi sebagai bukti atas validnya suatu informasi yang sumber-sumber bacaannya telah dipublikasikan ataupun belum dipublikasikan. Penggunaan EYD yang baik dan benar dalam penulisan juga harus diperhatikan karena dengan menggunakan bahasa yang baik dapat mempermudah dalam membaca tulisan sang penulis dan dapat mengikuti alur pikirannya.


Resep Kue Cubit

Bahan :
- 4 butir telur ayam
- 150 gr gula pasir
- 3/4 sdm baking powder
- 300 gr tepung terigu (diayak)
- 50 gr gula pasir (dilelehkan)
- 100 ml air
- 50 gr meisess
- 1/4 sdm vanili


Cara membuat:
- kocok telur dan gula sampai kental/berwarna putih. Masukan tepung dan baking powder, aduk rata.
- tambahkan margarin, vanili, dan air. Aduk sampai rata dan diamkan selama 10 menit
- panaskan cetakan kue cubit dan oleskan margarin. Tuang adonan ke dalam cetakan. Setelah setengah matang, taburi meisess.
- tutup cetakan, tunggu hingga matang, dan sajikan.

Thursday, October 3, 2013

Menyelamatkan Jantung dengan Bahan Alami

Percutaneous coronary intervention (PCI) adalah prosedur non-bedah untuk menangani penyempitan pembuluh darah bagi penderita penyakit jantung koroner(PJK). Penyakit jantung koroner disebabkan penyempitan pembuluh darah jantung atau arteri koronaria. Supaya melebar, pembuluh darah diberi stent, semacam tabung atau ring yang dimasukan ke saluran pembuluh darah sehingga dapat menahan dan membuat pembuluh darah melebar.

Metode stent awalnya dilakukan oleh Andreas Grunzigh, pakar penyakit jantung dari Swiss keturunan Jerman, pada tahun 1977.penelitian yang dilakukan Grunzigh berupa pembalonan penyempitan pada pembuluh darah koroner manusia. Sejak saat itu, penelitian berlanjut hingga muncul stent jenis metal pada tahun 1988. Namun terdapat kelemahan pada stent berjenis metal ini, yaitu secara alamiah ada reaksi dari dalam tubuh terhadap benda asing(reaksi seluler). Pemasangan stent tersebut menyebabkan luka pada tubuh. Jika tubuh terluka, trombosit akan menutup luka tersebut, tetapi ini berbeda dari pelukaan di dalam tubuh. Trombosit tersebut akan menjadi trombosit aktif, yang akan mengaktifkan trombosit lain untuk menempel. Akibatnya, timbul gumpalan darah yang menggangu pembuluh darah yang dipasangi stent metal tersebut. Untuk mengatasi penggumpalan darah yang tidak diharapakan, pemasangan stent selalu disertai dengan pengenceran darah. Sekitar 2001, baru berkembang teknologi stent lapis obat yang sampai saat ini masih digunakan. Namun karena masih tetap menggunakan metal, tentu saja masih terdapat kelemahan, yaitu alat tersebut akan tetap berada di dalam tubuh seumur hidup dan jika terjadi penyempitan pembuluh darah lagi, harus dipasang stent kembali.

Teknologi stent terus berkembang hingga terciptanya bioresorbable vascular scaffold(BVS). Stent jenis ini tidak menggunakan bahan logam, tetapi berbahan polylactide acid, yaitu bahan alami seperti pati jagung, pati tapioca, atau pati tebu dan biasa digunakan dalam implan medis. Sebelum ada stent BVS, para dokter jantung umumnya menggunakan bare-metal stent dan drug-eluting stent(DES) untuk pasien penderita jantung koroner. BVS adalah stent yang memiliki resiko paling minim diatara stent-stent lainnya.

Secara teknis, pemasangan stent BVS tidak memiliki perbedaan dengan stent metal. Pasien penderita penyakit jantung koroner harus menjalani diagnostic angiography, suatu cara dimana dokter akan melihat langsung letak anatomi pembuluh darah, letak sumbatan, dan seberapa berat sumbatannya. Pemasangan BVS hanya memakan waktu sekitar 1 jam. Pasien pun hanya mendapat bius lokal dan dapat melihat proses PCI melalui monitor.

Sumber: Majalah Gatra edisi 49(11-17 oktober 2012)
Penulis: Mukhlison S. Widodo  

Tuesday, October 1, 2013

Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

                Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional yang sering sekali kita gunakan dalam keseharian, tetapi untuk menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar secara lisan maupun tulisan tidaklah mudah. Ada 9 faktor penunjang yang dapat mempengaruhi seseorang untuk pandai berbahasa indonesia yang baik dan benar, yaitu:
1       1. Ragam Bahasa
Ragam bahasa adalah variasi penggunaan bahasa yang pemakaianya berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan menurut hubungan pembicara, kawan bicara, dan orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicaraan.  
2       2. Ejaan
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi, bagaimana memenggal suku kata, dan bagaimana menggabungkan kata-kata.
3      3. Diksi
Diksi merupakan pemilihan kata yang tepat dalam membuat suatu kalimat yang memiliki pengungkapan arti yang bertujuan agar mudah dipahami. Dalam peemilihan kata tersebut terdapat istilah umum dan istilah khusus. Istilah umum merupakan kata yang biasa digunakan, sedangkan istilah khusus merupakan penggunaan kata yang jarang didengar dan digunakan oleh orang pada umumnya.
4      4. Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan.
5      5. Alinea & Pengembangannya
Alinea adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Alinea dikenal juga dengan nama lain paragraf. Alinea dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Pengembangan alinea terdiri dari pengembangan alamiah, pengembangan klimaks dan antiklimaks, pengembangan perbandingan dan pertentangan, pengembangan analogi, pengembangan contoh-contoh, pengembangan akibat -sebab akibat, pengembangan definisi luas, pengembangan klasifikasi, pengembangan umum khusus-khusus umum.
6      6. Perencanaan Penulisan Karangan Ilmiah
Langkah-langkah yang terdapat dalam perencaan penulisan ilmiah yaitu, pemilihan topik, pembatasan topik, pemilihan judul, penentuan tujuan penulisan, penentuan kerangka karangan, langkah-langkah penulisan ilmiah
7      7. Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Kerangka karangan dibuat untuk mempermudah penulisan agar tetap terarah dan tidak keluar dari topik atau tema yang dituju.
8      8. Kutipan dan Catatan Kaki
Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu dapat diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya. Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran akhir bab sebuah karangan ilmiah. Catatan kaki berfungsi untuk memberikan keterangan dan komentar, serta menjelaskan mengenai sumber kutipan atau pedoman penyususanaan daftar bacaan.
9      9. Abstrak dan Daftar Pustaka
Abstrak adalah ringkasan isi, ikhtisar, inti (skripsi, laporan, dan sebagainya). Daftar pustaka adalah halaman yang berisi daftar sumber-sumber referensi yang kita pakai untuk suatu tulisan ataupun karya tulis ilmiah. Daftar Pustaka biasanya berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai hubungan dengan sebuah karangan yang dibuat.


Menurut saya, dengan memahami dan menerapkan kesembilan faktor penunjang tersebut, seseorang akan mampu menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar baik secara lisan terutama tulisan sebagai sarana pengungkapan gagasan ilmiah karena dengan memahami dan menerapkannya seseorang dapat mengungkapkan apa yang ingin dia sampaikan kepada orang lain dengan mudah. Penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar sebaiknya dilakukan secara intensif supaya seseorang terbiasa menggunakannya. Selain itu, pemilihan kata-kata dalam penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar harus mudah dipahami untuk memperlancar komunikasi. Pada situasi tertentu yaitu pada situasi formal, penggunaan bahasa indonesia yang benar menjadi prioritas, sedangkan pada situasi non formal penggunaan bahasa indonesia yang baik lebih menjadi priorotas. (Argumentatif)

Thursday, June 20, 2013

Sejarah Kota Bekasi

Dayeuh sundasembawa atau jayagiri, itulah sebutan Bekasi tempo dulu sebagai ibu lota Kerajaan Tarumanegara (358-669). Luas kerajaan ini mencakup wilayah Bekasi, Sunda Kelapa, Depok, Cibinong, Bogor hingga ke wilayah Sungai Cimanuk di Indramayu. Menurut para ahli sejarah dan fisiologi, letak Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri sebagai ibukota Tarumanegara adalah wilayah Bekasi sekarang. Dayeuh Sundasembawa inilah asal Maharaja Tarusbawa (669-723) pendiri Kerajaan Sunda dan seterusnya menurunkan raja-raja Sunda sampai generasi ke-40 yaitu Ratu Ragumulya (1567-1579) Raja Kerajaan Sunda (Pajajaran) yang terakhir.
Wilayah Bekasi banyak tercatat sebagai daerah yang banyak memberi informasi tentang keberadaan Tatar Sunda pada masa lampau. Diantaranya dengan ditemukannya empat prasasti yanh dikenal dengan nama Prasasti Kebantenan. Keempat prasasti ini merupakan keputusan (piteket) dari Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, Jayadewa 1482-1521 M) yang ditulis dalam 5 lembar lempengan tembaga. Sejak abad ke-5 masehi pada masa kerajaan Tarumanegara abad ke-8 Kerajaan Galuh dan Kerajaan Pajajaran pada abad ke 14, Bekasi menjadi wilayah kekuasaan karena merupakan salah satu daerah strategis, yakni sebagai penghubung dengan pelabuhan Subda Kelapa(Jakarta).

Monday, June 10, 2013

Analisis Mengenai Perilaku Konsumen pada Setiap Produk dan Bagaimana Konsumen mendapatkan Kepuasan Maksimal pada Produk Tersebut


Perilaku konsumen adalah proses dan aktifitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan serta pengevaluasian produk dan jasa demi memnuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk bang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Definisi kepuasan konsumen menurut para ahli yakni:
·         Kepuasan konsumen adalah tingkat perbandingan antara apa yang dia terima dan harapannya. (Umar, 2005:65)
·         Menurut kotler[1]Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesan terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-harapannya.  Jadi, kepuasan merupakan fungsi dari persepsi atau kesan atas kinerja dan harapan.
·         Biong menjelaskan kepuasan sebagai sebuah konsekuensi atau akibat atas pengalaman satu pihak terhadap kemampuan pihak lain untuk memenuhi norma-norma atau aturan-aturan dengan harapan-harapannya.

Ada beberapa faktor yang dapat menentukan tingkat kepuasan konsumen, diantaranya
1. Kualitas Produk 
Konsumen akan merasa puas bila produk yang mereka beli berkualitas

2. Kualitas Jasa
Untuk industri pelayanan jasa, konsumen akan merasa puas bila mendapatkan pelayanan yang baik dan tidak mengecewakan dari pelayanan jasa yang mereka gunakan.

3. Tingkat Emosional
Kepuasan diperolah bukan hanya dari kualitas produk saja, tetapi nilai sosial suatu produk dapat membuat konsumen menjadi puas. Konsumen akan merasakan bangga apabila dia menggunakan suatu produk karena produk tersebut memiliki nilai sosial dimata masyarakat, menurutnya masyarakat akan kagum terhadap dia.

4. Harga
Produk yang memiliki kualitas yang sama tetapi mempunyai harga yang lebih murah akan menarik konsumen karena memberikan nilai yang lebih tingggi dibanding produk yang mahal.

5.Biaya
Biaya tambahan yang tidak perlu ditanggung atau dikeluarkan oleh konsumen dapat meningkatkan kepuasan konsumen atas produk atau jasa yang digunakan.

Contoh kasus :
Seorang konsumen bernama A lebih memilih untuk membeli produk susu kental manis bermerk frisian flag dibandingan dengan merk lain karena susu kental manis bergambar bendera ini memiliki rasa yang lebih enak dan susu yg lebih kental. Bukan hanya dari segi rasa saja, komsumen A lebih memilih susu bermerk ini juga karena susu ini sudah memiliki nama di masyarakat. Ini menunjukan bahwa kualitas produk dan tingkat emosional menetukan tingkat kepuasan konsumen.

PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI


Peran komunikasi sangatlah penting di dalam organisasi. Komunikasi memiliki beberapa peranan penting yang diantaranya adalah sebagai alat penyatu atau penyambung pikiran / gagasan / pendapat yang dimiliki setiap anggota organisaasi tanpa mengabaikan norma-norma yang dimiliki organisasi tersebut. Sebelum membahas lebih lanjut, kita harus mengetahui dahulu apa pengertian dari komunikasi dan organisasi.

Komunikiasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu, merubah sikap, pendapat atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media).
Organisasi adalah tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional, dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-prasana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang disepakati oleh organisasi.

Menurut Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss dalam Human Communication menguraikan ada 3 model komunikasi, yaitu model komunikasi linear, model komunikasi interaksional, dan model komunikasi transaksional.

Dalam model komunikasi linear, komunikator memberikan suatu stimuli dan komunikan melakukan respon yang diharapkan tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi. Pada model ini, komunikasi bersifat monolog.

Pada model komunikasi interaksional, pada tahap ini sudah terjadi feedback atau umpan balik. Komunikasi yang berlangsung bersifat dua arah da nada dialog. Setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti pada suatu saat bertindak sebagai komunikator dan pada saat yang lain bertindak sebagai konmunikan.

Sedangkan pada model komunikasi transaksional, komunikasi hanya dapat dipahami dalam konteks hubungan antara duia orang atau lebih. Pandangan ini menekankan bahwa semua perilaku adalah komunikatif. Tidak ada satupun yang tidak dapat dikomunikasikan.

Monday, May 6, 2013

KEPEMIMPINAN


Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social, sebab prinsip-prinsip dan rumusnya dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahterraan manusia. Ada banyak pengertian yang dikemukakan para ahli menurut sudut pandang masing-masing. Menurut definisi tersebut menunjukan adanya beberapa kesamaan. Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diingkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok. Ada  banyak teori yang  dikemukakan oeh para ahli. Teori yang dikemukakan oleh para ahli tersebut berasal dari riset-riset yang dilakukan. Kita dapat memilih teori mana yang akan kita pakai atau kita terapkan dalam organisasi kita. Menurut saya, teori yang sangat tepat untuk diterapkan atau digunakan adalah teori situational leadership.
Pengembangan teori situational  leadership ini merupakan penyempurnaan dari kelemahan-kelemahan dari teori-teori yang sebelumnya. Dasarnya adalah teori kontigensi dimana pemimpin efektif akan melakuikan diagnose situasi, memilih gaya kepemimpinan yang efektif dan menerapkan secara tepat. Saya memilih teori ini selain karena pemimpin dapat menentukan sendiri kebijakannya juga karena teori ini memiliki empat dimensi situasi secara dinamis akan memberikan pengaruh terhadap kepemimpinan seseorang. Keempat dimensi tersebut adalah:
-          Kemampuan manajerial
Kemampuan ini meliputi kemampuan sosial, pengalaman, motivasi, dan penelitian terhadap reward yang disediakan oleh perusahaan.
-          Karakteristik pekerjaan
Tugas yang penuh tantangan akan membuat seseorang, lebih semangat, tingkat kerjasama kelompok berpengaruh pada  efektifitas pemimpinan.
-          Karakteristik organisasi
Budaya organisasi, kebijakan, birokrasi merupakan faktor yang berpengaruh  pada efektifitas pemimpinnya.  
-          Karakteristik pekerja
Kepribadian, kebutuhan, keterampilan, pengalaman bawahan, akan berpengaruh pada gaya meimpinnya.
Keempat dimensi ini yang membuat teori situational leadership berbeda dengan teori-teori yang lainnya. Keempat dimensi tersebut sangat berpengaruh dalam gaya memimpin orang yang menggunakan teori situational leadership ini. Contoh pemimpin yang menggunakan teori ini salah satunya adalah Joko Widodo, Gurbernur DKI Jakarta. Jokowi, panggilan akrab sang Gurbernur, menyesuaikan dirinya sebagai pemimpin dari sebuah provinsi yang memiliki banyak permasalahan-permasalahan yang membelit daerahnya. Ia lebih mendekatkan diri kepada penduduk Jakarta supaya dapat mengetahui apa yang sebetulnya menjadi akar permasalahan di daerahnya, karena ia berpendapat bahwa permasalahan-permasalahan yang muncul harus diatasi langsung dari akarnya.

Thursday, April 25, 2013

PENENTU HARGA PENAWARAN & PERMINTAAN



 
Teori penawaran dan permintaan dalam ilmu ekonomi, adalah penggambarkan atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual dari suatu barang. Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisis ekonomi mikro terhadap perilaku serta interaksi para pembeli dan penjual. Ia juga digunakan sebagai titik tolak bagi berbagai model dan teori ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas. Model ini mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau penawaran.


Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat dijual oleh penjual pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu. Sedangkan Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen, pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu.


Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran, diantaranya :
1.Biaya produksi
Harga bahan baku yang mahal akan mengakibatkan tingginya biaya produksi dan menyebabkan produsen menawarkan barang dalam jumlah terbatas untuk menghindari kerugian karena takut tidak laku.

2.Teknologi
adanya kemajuan teknologi akan menyebabkan pengurangan terhadap biaya produksi dan produsen dapat menawarkan barang dalam jumlah yang lebih besar lagi.
Harga barang pelengkap dan pengganti

3.Pajak
semakin tinggi tarif pajak yang dikenakan akan berakibat naiknya harga barang dan jasa yang akan membawa dampak pada rendahnya permintaan konsumen dan berkurangnya jumlah barang yang ditawarkan.

4.Perkiraan harga barang di masa dating
Apabila kondisi pendapatan masyarakat meningkat, biaya produksi berkurang dan tingkat harga barang dan jasa naik, maka produsen akan menambah jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Tetapi bila pendapatan masyarakat tetap, biaya produksi mengalami peningkatan, harga barang dan jasa naik, maka produsen cenderung mengurangi jumlah barang dan jasa yang ditawarkan atau beralih pada usaha lain.

5.Tujuan dari perusahaan
Bila perusahaan berorientasi untuk dapat menguasai pasar, maka dia harus mampu menekan harga terhadap barang dan jasa yang ditawarkan sehingga keuntungan yang diperoleh kecil. Bila orientasinya pada keuntungan maksimal maka perusahaan menetapkan harga yang tinggi terhadap barang dan jasa yang ditawarkannya.

6. harga barang itu sendiri
Apabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika barang yang ditawarkan turun jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun. Misalnya jika harga sabun mandi meningkat dari Rp1.500,00 menjadi Rp2.000,00, maka jumlah sabun mandi yang penjual tawarkan akan meningkat pula.

7. harga barang pengganti (subtitusi)
Apabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah. Contohnya harga kopi meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh lebih rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual teh.

8. jumlah penduduk
Pertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat..

9. harga barang itu sendiri.
Harga barang akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika harga naik jumlah permintaan barang tersebut akan meningkat, sedangkan jika harga turun maka jumlah permintaan barang akan menurun.


Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan diantaranya :
1. Selera
Apabila selera konsumen terhadap suatu barang dan jasa tinggi maka akan diikuti dengan jumlah barang dan jasa yang diminta akan mengalami peningkatan, demikian sebaliknya. Contohnya: permintaan terhadap telepon genggam

2. Pendapatan konsumen
Apabila pendapatan konsumen semakin tinggi akan diikuti daya beli konsumen yang kuat dan mampu untuk membeli barang dan jasa dalam jumlah yang lebih besar, demikian sebaliknya.

3. Harga barang/jasa pengganti
Konsumen akan cenderung mencari barang atau jasa yang harganya relatif lebih murah untuk dijadikan alternatif penggunaan. Contohnya: bila harga tiket pesawat Jakarta-Surabaya sama harganya dengan tiket kereta api, maka konsumen cenderung akan memilih pesawat sebagai alat transportasi. Contoh lain: untuk seorang pelajar bila harga pulpen lebih mahal dari pensil, maka ia akan cenderung untuk membeli pensil.

4. Harga barang/jasa pelengkap
Keduanya merupakan kombinasi barang yang sifatnya saling melengkapi. Contoh: kompor dengan minyak tanah, karena harga minyak tanah mengalami kenaikan maka orang beralih menggunakan bahan bakar minyak tanah dan beralih ke bahan bakar gas.

5. Perkiraan harga di masa dating
Apabila konsumen menduga harga barang akan terus mengalami kenaikan di masa datang, maka konsumen cenderung untuk menambah jumlah barang yang dibelinya. Contoh: Pada saat krisis ekonomi, ketika konsumen memperkirakan harga-harga sembako esok hari akan melambung tinggi, maka mereka akan memborong sembako tersebut hari ini.

6. Intensitas kebutuhan konsumen
Bila suatu barang atau jasa sangat dibutuhkan secara mendesak dan dirasakan pokok oleh konsumen, maka jumlah permintaan akan mengalami peningkatan. Contoh: kebutuhan akan bahan pokok beras, konsumen bersedia membeli dalam jumlah harga tinggi, walaupun pemerintah sudah menetapkan harga pokok.

PERILAKU PRODUSEN


Sebelum kita membahas tentang perilaku produsen, kita harus mengerti apa arti produksi. Produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Dan orang yang menghasilkan barang atau jasa untuk dijual atau dipasarkan disebut produsen. Untuk dapat melakukan kegiatan produksi, seorang produsen membutuhkan  faktor – faktor produksi. Terdapat dua macam faktor produksi yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi turunan.
1. Faktor produksi asli
Yang termasuk faktor produksi asli antara lain sebagai berikut :
  • Alam. Contohnya : tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh – tumbuhan, hewan, barang tambang.
  • Tenaga kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya alam yang tersedia tidak akan dapat dirubah atau diolah menjadi barang hasil produksi.
2. Faktor produksi turunan
Yang termasuk faktor produksi turunan adalah modal dan keahlian.

Fungsi Produksi
Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan (input) dengan keluaran (output). Misalkan kita memproduksi jeans. Dalam fungsi produksi, jeans itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga akan berubah. Namun, output dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan penambahan tenaga kerja.

Perilaku Produsen
Sebuah usaha produksi baru bisa bekerja dengan baik bila dijalankan oleh produsen atau yang sering kita sebut pengusaha. Pengusaha adalah orang yang mencari peluang yang menguntungkan dan mengambil risiko seperlunya untuk merencanakan dan mengelola suatu bisnis.
Pengusaha berbeda dengan pemilik bisnis kecil ataupun manajer. Bila hanya memiliki sebuah usaha dan hanya berusaha mencari keuntungan, maka orang itu barulah sebatas pemilik bisnis. Bila orang itu hanya mengatur karyawan dan menggunakan sumber daya perusahaan untuk usaha, maka orang itu disebut sebagai manajer. Pengusaha lebih dari keduanya. Pengusaha berusaha mendirikan perusahaan yang menguntungkan, mencari dan mengelola sumber daya untuk memulai suatu bisnis.


Agar berhasil seorang pengusaha harus mampu melakukan 4 hal sebagai berikut :
a. Perencanaan. Perencanaan antara lain terkait dengan penyusunan strategi, rencana bisnis, serta visi  perusahaan. Ia harus tau apa yang ingin ia capai dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
b. Pengorganisasian. Semua sumber daya yang ada harus bisa ia kelola untuk mencapai tujuan perusahaannya, baik sumber daya, modal, maupun manusia.
c. Pengarahan. Agar rencana bisa terwujud, pengusaha wajib mengarahkan dan membimbing anak buahnya.
d. Pengendalian. Kemampuan ini ada hubungannya dengan bagaimana hasil pelaksanaan kerja tersebut. Apakah sesuai dengan rencana atau justru sebaliknya.


Produksi Optimal
Produksi optimal dikaitkan dengan penggunaan factor produksi untuk memproduksi output tertentu, posisi optimal ini dicapai dimana tidak dimungkinkan untuk meningkatkan output tanpa mengurangi produksioutput yang lain.
Tingkat Produksi Optimal
Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantitiy (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dapatdicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimum. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biayapersediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.
Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan.Metode EPQ menggunakan asumsi sbb :
1.   barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.
2.  selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.
3.   Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.

Penentuan Volume Produksi yang Optimal
Menurut Riyanto (2001), penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya variable saja. Biaya variable dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sbb :
1. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
2. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).

Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila rata-rata persediaan semakin tinggi.Biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan diantaranya :
1. Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin)
2. Biaya modal (opportunity cost of capital)
3. Biaya keusangan
4. Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
5. Biaya asuransi persediaan
6. Biaya pajak persediaan
7. Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan
8. Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.