Dayeuh sundasembawa atau jayagiri, itulah sebutan Bekasi tempo dulu sebagai ibu lota Kerajaan Tarumanegara (358-669). Luas kerajaan ini mencakup wilayah Bekasi, Sunda Kelapa, Depok, Cibinong, Bogor hingga ke wilayah Sungai Cimanuk di Indramayu. Menurut para ahli sejarah dan fisiologi, letak Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri sebagai ibukota Tarumanegara adalah wilayah Bekasi sekarang. Dayeuh Sundasembawa inilah asal Maharaja Tarusbawa (669-723) pendiri Kerajaan Sunda dan seterusnya menurunkan raja-raja Sunda sampai generasi ke-40 yaitu Ratu Ragumulya (1567-1579) Raja Kerajaan Sunda (Pajajaran) yang terakhir.
Wilayah Bekasi banyak tercatat sebagai daerah yang banyak memberi informasi tentang keberadaan Tatar Sunda pada masa lampau. Diantaranya dengan ditemukannya empat prasasti yanh dikenal dengan nama Prasasti Kebantenan. Keempat prasasti ini merupakan keputusan (piteket) dari Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, Jayadewa 1482-1521 M) yang ditulis dalam 5 lembar lempengan tembaga. Sejak abad ke-5 masehi pada masa kerajaan Tarumanegara abad ke-8 Kerajaan Galuh dan Kerajaan Pajajaran pada abad ke 14, Bekasi menjadi wilayah kekuasaan karena merupakan salah satu daerah strategis, yakni sebagai penghubung dengan pelabuhan Subda Kelapa(Jakarta).
Thursday, June 20, 2013
Monday, June 10, 2013
Analisis Mengenai Perilaku Konsumen pada Setiap Produk dan Bagaimana Konsumen mendapatkan Kepuasan Maksimal pada Produk Tersebut
Perilaku
konsumen adalah proses dan aktifitas ketika seseorang berhubungan dengan
pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan serta pengevaluasian produk dan
jasa demi memnuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal
yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk bang berharga
jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan mudah,
sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses
pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Definisi kepuasan
konsumen menurut para ahli yakni:
·
Kepuasan konsumen adalah tingkat perbandingan antara apa
yang dia terima dan harapannya. (Umar, 2005:65)
·
Menurut
kotler[1], Kepuasan
adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan
antara persepsi atau kesan terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan
harapan-harapannya. Jadi,
kepuasan merupakan fungsi dari persepsi atau kesan atas kinerja dan harapan.
·
Biong menjelaskan kepuasan sebagai sebuah konsekuensi atau
akibat atas pengalaman satu pihak terhadap kemampuan pihak lain untuk memenuhi
norma-norma atau aturan-aturan dengan harapan-harapannya.
Ada beberapa faktor yang
dapat menentukan tingkat kepuasan konsumen, diantaranya
1.
Kualitas Produk
Konsumen akan merasa
puas bila produk yang mereka beli berkualitas
2.
Kualitas Jasa
Untuk industri pelayanan
jasa, konsumen akan merasa puas bila mendapatkan pelayanan yang baik dan tidak
mengecewakan dari pelayanan jasa yang mereka gunakan.
3.
Tingkat Emosional
Kepuasan diperolah bukan
hanya dari kualitas produk saja, tetapi nilai sosial suatu produk dapat membuat
konsumen menjadi puas. Konsumen akan merasakan bangga apabila dia menggunakan
suatu produk karena produk tersebut memiliki nilai sosial dimata masyarakat,
menurutnya masyarakat akan kagum terhadap dia.
4.
Harga
Produk yang memiliki
kualitas yang sama tetapi mempunyai harga yang lebih murah akan menarik
konsumen karena memberikan nilai yang lebih tingggi dibanding produk yang
mahal.
5.Biaya
Biaya tambahan yang
tidak perlu ditanggung atau dikeluarkan oleh konsumen dapat meningkatkan
kepuasan konsumen atas produk atau jasa yang digunakan.
Contoh kasus :
Seorang konsumen bernama A lebih memilih untuk membeli produk susu kental manis bermerk frisian flag dibandingan dengan merk lain karena susu kental manis bergambar bendera ini memiliki rasa yang lebih enak dan susu yg lebih kental. Bukan hanya dari segi rasa saja, komsumen A lebih memilih susu bermerk ini juga karena susu ini sudah memiliki nama di masyarakat. Ini menunjukan bahwa kualitas produk dan tingkat emosional menetukan tingkat kepuasan konsumen.
Seorang konsumen bernama A lebih memilih untuk membeli produk susu kental manis bermerk frisian flag dibandingan dengan merk lain karena susu kental manis bergambar bendera ini memiliki rasa yang lebih enak dan susu yg lebih kental. Bukan hanya dari segi rasa saja, komsumen A lebih memilih susu bermerk ini juga karena susu ini sudah memiliki nama di masyarakat. Ini menunjukan bahwa kualitas produk dan tingkat emosional menetukan tingkat kepuasan konsumen.
PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Peran komunikasi sangatlah
penting di dalam organisasi. Komunikasi memiliki beberapa peranan penting yang
diantaranya adalah sebagai alat penyatu atau penyambung pikiran / gagasan /
pendapat yang dimiliki setiap anggota organisaasi tanpa mengabaikan norma-norma
yang dimiliki organisasi tersebut. Sebelum membahas lebih lanjut, kita harus
mengetahui dahulu apa pengertian dari komunikasi dan organisasi.
Komunikiasi adalah proses
penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu, merubah
sikap, pendapat atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak
langsung (melalui media).
Organisasi adalah tempat atau
wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional, dan
sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali dalam
memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan),
sarana-prasana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan yang disepakati oleh organisasi.
Menurut Steward L.Tubbs dan
Sylvia Moss dalam Human Communication menguraikan ada 3 model komunikasi, yaitu
model komunikasi linear, model komunikasi interaksional, dan model komunikasi
transaksional.
Dalam model komunikasi linear,
komunikator memberikan suatu stimuli dan komunikan melakukan respon yang
diharapkan tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi. Pada model ini,
komunikasi bersifat monolog.
Pada model komunikasi
interaksional, pada tahap ini sudah terjadi feedback atau umpan balik. Komunikasi
yang berlangsung bersifat dua arah da nada dialog. Setiap partisipan memiliki
peran ganda, dalam arti pada suatu saat bertindak sebagai komunikator dan pada
saat yang lain bertindak sebagai konmunikan.
Sedangkan pada model komunikasi
transaksional, komunikasi hanya dapat dipahami dalam konteks hubungan antara
duia orang atau lebih. Pandangan ini menekankan bahwa semua perilaku adalah
komunikatif. Tidak ada satupun yang tidak dapat dikomunikasikan.
Subscribe to:
Posts (Atom)