Bahasa Indonesia adalah bahasa
nasional yang sering sekali kita gunakan dalam keseharian, tetapi untuk
menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar secara lisan maupun tulisan
tidaklah mudah. Ada 9 faktor penunjang yang dapat mempengaruhi seseorang untuk
pandai berbahasa indonesia yang baik dan benar, yaitu:
1 1. Ragam Bahasa
Ragam bahasa adalah variasi penggunaan bahasa
yang pemakaianya berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan menurut hubungan
pembicara, kawan bicara, dan orang yang dibicarakan, serta menurut medium
pembicaraan.
2 2. Ejaan
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan
bunyi, bagaimana memenggal suku kata, dan bagaimana menggabungkan kata-kata.
3 3. Diksi
Diksi merupakan pemilihan kata yang tepat dalam membuat
suatu kalimat yang memiliki pengungkapan arti yang bertujuan agar mudah
dipahami. Dalam peemilihan kata tersebut terdapat istilah umum dan istilah
khusus. Istilah umum merupakan kata yang biasa digunakan, sedangkan istilah
khusus merupakan penggunaan kata yang jarang didengar dan digunakan oleh orang
pada umumnya.
4 4. Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau
rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap.
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh,
baik dengan cara lisan maupun tulisan.
5 5. Alinea & Pengembangannya
Alinea adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan
atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Alinea
dikenal juga dengan nama lain paragraf. Alinea dibuat dengan membuat kata
pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa
ketukan atau spasi. Pengembangan alinea terdiri dari pengembangan alamiah, pengembangan
klimaks dan antiklimaks, pengembangan perbandingan dan pertentangan, pengembangan
analogi, pengembangan contoh-contoh, pengembangan akibat -sebab akibat, pengembangan
definisi luas, pengembangan klasifikasi, pengembangan umum khusus-khusus umum.
6 6. Perencanaan Penulisan
Karangan Ilmiah
Langkah-langkah yang terdapat dalam perencaan penulisan
ilmiah yaitu, pemilihan topik, pembatasan topik, pemilihan judul, penentuan tujuan
penulisan, penentuan kerangka karangan, langkah-langkah penulisan ilmiah
7 7. Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat
garis-garis besar dari suatu karangan yang akan ditulis, dan merupakan
rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur,
dan teratur. Kerangka karangan dibuat untuk mempermudah penulisan agar tetap
terarah dan tidak keluar dari topik atau tema yang dituju.
8 8. Kutipan dan Catatan
Kaki
Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil
dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan
itu dapat diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah,
internet, dan lain sebagainya. Catatan kaki adalah daftar keterangan
khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran akhir bab sebuah karangan
ilmiah. Catatan kaki berfungsi untuk memberikan keterangan dan
komentar, serta menjelaskan mengenai sumber kutipan atau pedoman penyususanaan
daftar bacaan.
9 9. Abstrak dan Daftar Pustaka
Abstrak adalah ringkasan isi, ikhtisar, inti (skripsi,
laporan, dan sebagainya). Daftar pustaka adalah halaman yang berisi daftar
sumber-sumber referensi yang kita pakai untuk suatu tulisan ataupun karya tulis
ilmiah. Daftar Pustaka biasanya berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan
bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai hubungan dengan sebuah karangan
yang dibuat.
Menurut saya, dengan memahami dan menerapkan kesembilan faktor penunjang tersebut,
seseorang akan mampu menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar baik
secara lisan terutama tulisan sebagai sarana pengungkapan gagasan ilmiah karena dengan memahami dan menerapkannya seseorang dapat mengungkapkan apa yang ingin dia sampaikan kepada orang lain dengan mudah. Penggunaan
bahasa indonesia yang baik dan benar sebaiknya dilakukan secara intensif supaya
seseorang terbiasa menggunakannya. Selain itu, pemilihan kata-kata dalam penggunaan bahasa indonesia
yang baik dan benar harus mudah dipahami untuk memperlancar komunikasi. Pada situasi
tertentu yaitu pada situasi formal, penggunaan bahasa indonesia yang benar
menjadi prioritas, sedangkan pada situasi non formal penggunaan bahasa
indonesia yang baik lebih menjadi priorotas. (Argumentatif)
No comments:
Post a Comment